Amsal Ambalan
“EKA PRASETIA PANCA KARSA”
Latar Belakang dan Makna
Telah lama kita memiliki Pancasila, tetapi kita tidak
cukup dan tidak ingin hanya memilikinya, kita bertekad untuk mengamalkannya,
kita berjanji untuk melaksanakannya, kita ber-‘prasetia’ untuk mewujudkannya,dengan pangkal tolak manusia sebagai
makhluk sosial, sebagai pribadi yang dapat mengendalikan diri dalam hidupnya di
dalam masyarakat. Janji pada dirinya sendiri, dengan segala keberanian dan
kemampuan selalu berusaha mengendalikan kepentingan pribadinya guna memenuhi
kewajibannya sebagai makhluk sosial dalam mewujudkan kehidupan Pancasila itu,
marilah kita namakan “Eka Prasetia”.
Yang kita janjikan pada diri sendiri adalah
mengorbankan kepentingan pribadinya guna memenuhi kewajibannya sebagai makhluk
sosial, yang didorong oleh keinginan untuk menghayati dan mengamalkan
Pancasila. Menghayati dan mengamalkan sila-sila dari Pancasila oleh karsa
pribadi itu marilah kita namakan “Panca Karsa”, yang meliputi:
1.Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menghargai orang
lain yang berlainan Agama/Kepercayaannya;
2.Mencintai sesame manusia dengan selalu ingat kepada
orang lain, tidak sewenang-wenang dan “tepa selira”;
3.Cinta pada Tanah Air; menempatkan kepentingan Negara
dan Bangsa di atas kepentingan pribadi;
4. Demokratis dan patuh pada peraturan Rakyat yang sah;
5.Suka menolong, menggunakan apa yang dimiliki untuk
menolong orang lain, sehingga dapat meningkatkan kemampuan orang lain itu.
Berdasarkan
prasetia yang tunggal sebagai dasar pokok melaksanakan Pancasila, dan karsa
pribadi menghayati danmengamalkan lima sila dari Pancasila, kiranya pedoman
penghayatan Pancasila itu dapat disebut dengan “EKA PRASETIA PANCA KARSA”